Macam-Macam Festival Tahunan di Jepang

tanabata festival

Hallo readers, kali ini HaiJepang.com mau berbagi sedikit tentang beberapa festival di Jepang nih. Monggo di baca, semoga berguna ^^

Setsubun

setsubuno

Setsubun (節分) merupakan perayaan pergantian musim di Jepang, yang biasa dilaksanakan sehari sebelum pergantian musim. Pada zaman dulu Setsubun mengacu pada pergantian 4 musim, yaitu musim dingin, semi, gugur dan panas. Tapi sekarang perayaan ini diadakan hanya pada tanggal 3 atau 4 februari yang mengacu pada pergantian musim dingin ke musim semi. Perayaan ini diyakini dapat mengusir roh-roh jahat. Salah satu ritual yang dilakukan untuk mengusih roh jahat di sebut Mamemaki, yaitu kegiatan melempar roh jahat dengan menggunakan kacang kedelai ataupun kacang merah ke sekeliling rumah dan juga kepada pemeran “Oni” yang ada di rumah. Ritual Mamemaki ini dilakukan sambil mengucapkan sebuah mantra yang diyakini yaitu, Oni wa soto! fuku wa uchi! yang berarti “Setan keluar! keberuntungan datang!”. perayaan ini selain diadakan di rumah, juga diadakan di kuil-kuil maupun sekolah.

Hina-matsuri

hinamatsuri
“satu set Hinaningyou yang melatarbelakangi foto seorang anak perempuan Jepang”

Hina matsuri atau hari anak perempuan adalah festival yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Hina matsuri ini diadakan pada tanggal 3 maret. Perayaan ini hanya dirayakan oleh keluarga yang memiliki anak perempuan saja. Keluarga yang memiliki anak perempuan akan selalu memajang satu set boneka khusus yang disebut Hinaningyou (雛人形). Boneka khusus ini biasa disusun 5 hingga 7 tingkatan dan dialaskan karpet merah. susunan boneka ini terdiri dari kaisar dan permaisuri, tiga dayang istana, lima musisi kerajaan, dua menteri, dan tiga pelayan. Semua boneka menggunakan kimono pada zaman Heian. satu set Hinaningyou sangat mahal lohhh, bisa mencapai lebih dari satu juta yen.

Kodomo no Hi

koinobori di kodomo no hi
“bendera koinobori yang dikibarkan didepan rumah” 

Kodomo no hi adalah hari anak laki-laki yang diadakan pada tanggal 5 mei. Berbeda dengan Hina matsuri (hari anak perempuan), kodomo no hi merupakan hari libur nasional yang masuk dalam Golden Week (serangkaian hari libur dari akhir april hingga awal mei) di Jepang. Jika Hina matsuri memiliki Hinaningyou pada hari perayaannya, kodomo no hi juga memiliki ciri khas yaitu koinobori pada hari perayaannya. Keluarga yang memiliki anak laki-laki akan memasang bendera koinobori (bendera ikan) didepan rumahnya. koinobori memiliki beberapa unsur berdasarkan warna dan susunannya, yaitu fukiganashi sarung angin yang berhiaskan warna biru, merah, kuning, hijau, putih yang melambangkan unsur air, api, tanah, kayu dan logam. koinobori hitam yang melambangkan ayah, koinobori merah yang melambangkan seorang ibu, koinobori biru yang melambangkan putra sulung, dan selanjutnya warna-warna lain yang melambangkan berapa putra yang ada didalam keluarga tersebut. Tidak hanya memasang bendera koinobori didepan rumah, keluarga yang memiliki anak laki-laki juga memajang replika Yoroi (baju samurai) dan Kabuto (helm samurai) dirumahnya.

festival Tanabata

tanabata festival
“ratusan Tanzaku yang digantung di Bambu

Tanabata adalah sebuah festival yang dirayakan secara tradisional setiap tanggal 7 juli. Biasanya orang-orang akan menulis harapannya di kertas warna-warni yang disebut tanzaku dan menggantungkannya setinggi mungkin di pohon bambu yang biasa disebut “sasa”.

Siapa yang tidak tau tentang legenda Tanabata, yang  menceritakan tentang putri bintang yang bernama orihime si penenun dan pangeran hikoboshi si pengembala yang rajin bekerja, di pisahkan oleh raja langit yang marah karena orihime dan hikoboshi yang lalai akan pekerjaannya. Mereka dipisahkan oleh sungai besar yang disebut sungai Amanogawa dan hanya diizinkan bertemu sekali dimalam hari ke 7 bulan 7.Karena hanya dapat bertemu satu kali dalam satu tahun, mereka selalu berdoa pada malam ke 6 agar besok tidak hujan, dan doa-doa mereka itu digantungkan di pohon bambu yang tinggi.

seijin no hi

Seijin no hi
“para gadis remaja yang berjalan menuju lokasi Upacara Seijin (seijin shiki)”

Seijin no hi adalah hari kedewasaan. hari ini merupakan hari libur resmi di Jepang yang dirayakan pada hari senin minggu kedua Januari. Upacara Seijin no hi (Seijin Shiki) diadakan untuk merayakan generasi muda yang mampu hidup mandiri, dan untuk meresmikan penduduk yang telah atau akan berumur 20 tahun. Usia 20 tahun adalah usia yang telah dianggap dewasa menurut hukum, pada usia ini penduduk Jepang telah diperbolehkan merokok dan mengkonsumsi alkohol.

 

Jepang memang memiliki banyak festival yang Menarik-menarik kan ya? mau tau tentang Jepang yang lainnya? kunjungi websitenya ya di Haijepang.com